Kisah Dibalik Ujian PKS

Akapmec Hitup – Masih ada kisah dibalik ujian yang melanda PKS. Harapan itu masih ada!.  Cerita dari Staff DPW PKS Jawa Tengah, yang bertugas jaga sore kemarin (6/2/2013). Abu Haydar menulis siang tadi, sekitar jam 2.00 WIB.

Telpon brdering.

Saya (Abu Haidar) : “assalamu’alaikum…”

Mr. X : Salam Sejahtera, ini kantor PKS?

Saya : “Iya, ada yang bisa saya bantu pak..?”.

Mr. X : “Oh tidak pak, saya hanya ingn menyampaikan dukungan saya kepada PKS. O iya, kenalkan, nama saya Pak Subono. Sya tinggal di  Tanah Mas. (Daerah mayoritas pnduduknya warga keturunan). Meski kami non muslim, warga keturunan, kami sekeluarga sangat suka dengan PKS. Awalnya seneng saja, kalau lihat mereka demo, bisa sopan- rapi, wajahnya cerah-cerah (hmmmm…. msh nyimak). Beberapa waktu yang lalu mobil kami mogok di banjiran di Genuk, kemudian didorong orang-orang memakai  kaos PKS(sepertinya kder PKS), sampe ditempat yang aman. Saya kasih duit nggak mau, ta’ tawari rokok nggak mau…. .

Saya (agak menyela) ; “…itukah yg bpk suka dr kami?”.

Pak Subono (karena sudah mngenalkan diri) : “Ya mas… setelah ada musibah yang menimpa Presiden PKS, feeling kami mengatakan itu rekayasa, penuh trik politik!  Esoknya mas, kami nonton TV, orasi politik Anis Matta, saya nangis mas, sumpah! Hati ini miris… kami semakin cinta sama PKS, ada pimpinan Partai yang bisa membakar semangat kadernya pada saat terpuruk, yang rela melepas jabatan DPR RI… DPR RI lho mas, Wakil Ketua DPR RI lagi… yang dipartai lain direbut, dikejar pake segala cara!. Malam itu juga mas, sekeluarga saya sarankan untuk terus mendukung PKS, mbok besok nek ada kampanye PKS say diajak ya mas.

Saya (sambil terharu) : “Siap Pak, nanti saya hubungi!*
Subhanallah wal hamdulillah…

Membangun Sukses dari Hal Yang Kita Sukai

Akapmec Hitup – Alkisah ada seorang anak muda yang sangat menyukai boneka hingga ia belajar bagaimana menjadi ahli pembuat boneka. Sayangnya, anak muda ini sangat kikuk, dan guru serta murid-murid lainnya selalu berkata bahwa dia tidak punya kemampuan untuk membuat boneka, dan bahwa dia tidak akan pernah berhasil.

Meski demikian, anak muda ini tetap bisa menikmati sehingga ia tak henti-hentinya melatih diri agar berkembang. Walau sudah bekerja keras, mereka akan selalu menemukan kesalahan pada boneka-boneka buatan anak muda ini, dan akhirnya mereka pun mengeluarkan si anak muda dari pelatihan itu.

Tapi anak muda itu tidak menyerah begitu saja. Ia memutuskan sejak saat itu akan menghabiskan seluruh waktunya membuat satu jenis boneka. Dan setiap kali menemukan kekurangan pada bonekanya, ia akan membuangnya dan memulai lagi dari awal. Tahun demi tahun pun berlalu, dan dengan setiap percobaan baru, bonekanya menjadi sedikit lebih baik. Kini, bonekanya jauh lebih baik dari hasil karya teman-temannya. Meski begitu, si anak muda ini tetap melakukan perbaikan, mencari “kesempurnaan”. Hidup seperti itu membuat anak muda ini kurang mampu mampu mencari nafkah, dan banyak orang menertawakan kondisinya yang miskin.

Ketika usianya sudah semakin tua, karya bonekanya sangatlah indah. Begitu bagusnya hingga suatu hari setelah berpuluh-puluh tahun bekerja, ia menyelesaikan satu boneka, dan berkata, “Saya tidak melihat ada yang kurang. Kali ini hasilnya sempurna.” Dan, untuk pertama kalinya dari sekian tahun lamanya, alih-alih membuang boneka ini, ia malah menaruhnya di atas rak. Ia benar-benar merasa puas dan bahagia.

Dan sisa ceritanya menjadi sejarah.

Boneka yang sempurna itu menjadi hidup, mengalami ribuan petualangan, dan memberikan pria tua yang bernama Geppetto itu kebahagiaan yang jauh lebih besar daripada yang didapat pembuat boneka lainnya yang terkenal dari hasil-hasil karyanya.

Membangun sukses kita dari hal-hal yang kita sukai. Dengan ketekunan & semangat tinggi, serta terus berusaha memperbaiki, maka apapun yang dikerjakan akan membuat waktu dan talenta kita lebih bernilai.