Herlini: DPR Kecewa Soal Evaluasi Tunjangan Guru 2012

 

Herlini Amran

Akapmec Hitup – Anggota Komisi X DPR, Herlini Amran dalam Rapat dengar pendapat antara Komisi X DPR RI dengan jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyayangkan pihak Kemendikbud tidak menyampaikan evaluasi pembayaran tunjangan guru sebagaimana kondisi nyata di lapangan.

“Seharusnya Kemendikbud dapat lebih jujur terhadap kondisi yang memprihatinkan ini, dan menyampaikan saja data daerah-daerah yang memang selama ini menghambat pembayaran tunjangan guru. Jika tidak, wajar jika capaian Kemendikbud tahun 2012 diragukan. Dan apa benar tunjangan untuk 610 ribu guru telah dibayarkan? ” ujar nya di Komplek DPR, Kamis (07/02).

Dalam laporannya, Mendikbud melaporkan 95,5% dana tunjangan guru telah direalisasikan per 15 Januari 2013 (sisa 4,5% lagi hanya buffer). Padahal, pengaduan keterlambatan pembayaran tunjangan guru ini masih terjadi hingga Desember 2012. Legislator Perempuan PKS tersebut menyatakan, “Tentu kekecewaan seperti ini dirasakan oleh para guru di tanah air. Saya yakin capaian pembayaran tunjangan guru tahun 2012 lebih mengecewakan dibandingkan tahun sebelumnya. Tetapi, ironinya Kemendikbud mengklaim indeks kepuasan terhadap kinerja ‘tunjangan profesi’ mencapai 74,7 dan tingkat kepuasan pendidik pun dinyatakan naik menjadi 73,1” tutur Herlini.

Herlini melanjutkan, Evaluasi ini memang mengecewakan banyak pihak, karena itu Ia meminta Kemendikbud masalah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi pihak Kemendikbud. Herlini juga mengapresiasi Kemendikbud pada tahun ini memutuskan pusat akan langsung menyalurkan langsung tunjangan guru. Tetapi, Ia juga memberikan beberapa Catatan penting jika Mendikbud telah memutuskan pusat akan menyalurkan langsung tunjangan guru, maka integritas jajarannya harus digaransi,dan jangan sampai mengulang distorsi birokrat daerah. Herlini mengingatkan, “43 trilun anggaran tunjangan tahun 2013 harus benar-benar sampai kepada 629.044 guru. Mari kita lihat buktinya, apakah Rp 7,6 triliun tunjangan guru yang akan disalurkan langsung nanti tidak tersangkut atau bocor lagi di tengah jalan?” katanya.

Wakil DPR asal Pelilihan Kepulauan Riau ini berharap dengan mekanisme baru ini, maka para guru dapat mengoreksi langsung kinerja Kemendikbud. “Dan jika terjadi kasus-kasus keterlambatan pembayaran tunjangan guru. Termasuk jika muncul modus-modus yang menghambatnya, atau mungkin jika terjadi lagi pemotongan dan pemaksaan belaja konsumtif oleh birokrat di lapangan. Sekali lagi, nanti berarti Pak Mendikbud yang bertanggung jawab langsung jika ada jajarannya yang menyelewengkan hak para guru ini. Dan Kami di Komisi X akan terus mengawasi pelaksanaan ini dilapangan,” pungkasnya.

Menjadi Guru Profesional

 

Bagaimana menjadi guru yang profesional?

Akapmec Hitup – Menjadi guru profesional bukan perkara mudah. Seorang guru harus belajar keras dan menguasai sejumlah kemampuan dasar untuk bisa menjadi guru profesional. Guru professional diharapkan bisa menjadi teladan bagi guru yang lain dalam mengembangkan kompetensi dan potensinya di semua bidang kehidupan. Menurut Oemar Hamalik, seorang guru harus menguasai beberapa kemampuan dasar yaitu:

Kemampuan menguasai bahan

Seorang guru harus menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah, dan menguasai bahan pendalaman/aplikasi bidang studi. Dalam penguasaan bahan studi dan kurikulum, seorang guru harus mengkaji bahan kurikulum bidang studi, mengkaji isi buku-buku teks bidang studi yang bersangkutan, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang disarankan dalam kurikulum bidang studi yang bersangkutan. Sementara, dalam penguasaan bahan pendalaman, guru harus mempelajari ilmu yang relevan, mempelajari aplikasi bidang ilmu ke dalam bidang ilmu lain, dan mempelajari cara menilai kurikulum bidang studi.

Kemampuan mengelola program belajar-mengajar

Kemampuan ini terdiri atas beberapa hal, yaitu merumuskan tujuan instruksional, mengenal dan menggunakan metode mengajar, memilih dan menyusun prosedur instruksional yang tepat, melaksanakan program belajar mengajar, mengenal kemampuan anak didik, dan merencanakan serta melaksanakan pengajaran remedial.

Kemampuan mengelola kelas dengan pengalaman belajar

Kemampuan ini meliputi; mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran dan menciptakan iklim belajar-mengajar yang serasi. Dalam mengatur tata ruang kelas guru harus mempelajari macam-macam pengaturan tempat duduk dan setting ruangan kelas sesuai dengan tujuan-tujuan instruksional yang ingin dicapai, dan mempelajari criteria penggunaan macam-macam pengaturan tempat duduk. Sedangkan dalam menciptakan iklim belajar guru harus mempelajari faktor-faktor yang mengganggu iklim belajar mengajar yang serasi, mempelajari strategi dan prosedur pengelolaan kelas yang bersifat preventif, berlatih menggunakan strategi dan prosedur pengelolaan kelas yang bersifat kuratif, dan berlatih menggunakan prosedur pengelolaan kelas yang bersifat kuratif.

Kemampuan menggunakan media/sumber dengan pengalaman belajar

Kemampuan ini meliputi; mengenal, memilih, dan menggunakan media, membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana, menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar, mengembangkan laboratorium, menggunakan laboratorium dalam proses belajar-mengajar, dan menggunakan micro teaching unit dalam program pengalaman lapangan.

Kemampuan menguasai landasan-landasan kependidikan dengan pengalaman belajar

Kemampuan ini meliputi; mempelajari konsep dan masalah pendidikan dan pengajaran dengan sudut tinjauan sosiologis, filosofis, histris, dan psikologis, dan mengenali fungsi sekolah sebagai lembaga sosial yang secara professional dapat memajukan masyarakat dalam arti luas serta pengaruh timbal balik antara sekolah dengan masyarakat.

Kemampuan mengelola interaksi belajar-mengajar dengan pengalaman belajar

Kemampuan ini meliputi; mempelajari dan berlatih cara-cara memotivasi siswa untuk belajar, mempelajari dan berlatih macam-macam bentuk pertanyaan secara tepat, mempelajari beberapa mekanisme psikologis belajar-mengajar di sekolah, mengkaji faktor-faktor positif dan negative dalam proses belajar, mempelajari dan berlatih cara-cara berkomunikasi antar pribadi.

Kemampuan menilai prestasi siswa dengan pengalaman belajar

Kemampuan ini meliputi; mempelajari fungsi penilaian, mempelajari dan berlatih macam-macam teknik dan prosedur penilaian, mempelajari dan berlatih kriteria pemilihan teknik dan prosedur penilaian, berlatih mengolah dan menginterpretasi hasil penilaian, dan berlatih menggunakan hasil-hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar mengajar, serta berlatih menilai efektivitas program pengajaran.

Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan dengan pengalaman belajar

Kemampuan ini meliputi; mengenal fungsi dan program layanan dan penyuluhan di sekolah seperti mempelajari fungsi bimbingan dan penyuluhan di sekolah, mempelajari program layanan di sekolah, dan mengkaji persamaan dan perbedaan fungsi, kewenangan, serta tanggung jawab antara guru dan pembimbing sekolah. Kedua menyelenggarakan program layanan bimbingan di sekolah seperti berlatih mengindentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa, dan berlatih menyelanggarakan program layanan bimbingan di sekolah, terutama bimbingan belajar.

Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah dengan pengalaman belajar

Kemampuan ini meliputi; mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah seperti mempelajari struktur organisasi dan administrasi sekolah, mempelajari fungsi dan tanggung jawab administrasi guru, kepala sekolah, dan kantor wilayah dinas pendidikan, dan mempelajari peraturan-peraturan kepegawaian khususnya kepegawaian guru. Kedua menyelenggarakan administrasi sekolah seperti berlatih menyelenggarakan administrasi sekolah dan mempelajari prinsip-prinsip dan prosedur pengelolaan program akademik.

Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran

Kemampuan ini meliputi; mempelajari dasar-dasar penggunaan metode ilmiah dalam penelitian pendidikan, mempelajari teknik dan prosedur penelitian pendidikan terutama sebagai konsumen hasil-hasil penelitian pendidikan, dan menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk perbaikan pengajaran.[]

Sumber: Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif dan Inovatif, Jogjakarta: 2009

Akapmechitup

Kiat Memilih Sekolah Untuk Anak

Akapmec Hitup – Memilih sekolah untuk anak adalah hal yang cukup penting, hal ini berkaitan dengan masa depan anak. Saat ini terdapat banyak pilihan sekolah, seperti sekolah negeri, sekolah international, dan sekolah alam.

Menurut Dr. Arif Rahman seorang pakar dan praktisi pendidikan anak, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan oleh orangtua ketika akan memasukkan anak ke sekolah. Hal-hal tersebut adalah: Spiritual, jasmani, emosional, intelektual, dan sosial. Pilihlah sekolah yang tertib, teratur dan bersih, karena lingkungan sekolah akan mempengaruhi konsentarsi anak ketika sedang belajar.

Orangtua juga perlu memperhatikan guru-guru dari sekolah tersebut, untuk TK sebaiknya guru disekolah tersebut telah mendapatkan pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Sedangkan untuk sekolah dasar atau SD sebaiknya guru disekolah tersebut sudah memiliki pendidikan minimal S1. Berikut ini ada beberapa tips memilih sekolah yang baik untuk anak:

  • Pilihlah sekolah yang memiliki output yang jelas. Ini bisa dilihat dari seberapa banyak lulusan sekolah tersebut yang berhasil masuk ke sekolah unggulan, karena semakin banyaknya lulusan yang bisa masuk sekolah unggulan berarti sekolah tersebut memiliki sistem pembelajaran yang bagus.
  • Pilihlah sekolah yang memiliki kegiatan intra, ektra dan co-kurikuler yang seimbang. Hal ini dapat membuat anak seimbang antara kemampuan intelektual dan kemampuan sosial.
  • Untuk TK sebaiknya memilih TK yang memiliki metode belajar sambil bermain, dibandingkan dengan program belajar yang klasik.
  • Bagi orangtua yang akan memasukkan anak ke TK dan SD maka sebaiknya memilih sekolah yang tidak terlalu jauh dari rumah. Hal ini agar anak memiliki banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan bermain bersama orangtua.

Selain memilih sekolah yang bagus untuk anak, pengawasan orangtua tetap merupakan hal yang penting. Artinya ada kerjasama yang baik antara guru dan orangtua, hal ini agar apa yang sudah diajarkan guru disekolah bisa dilanjutkan diajarkan dirumah. Sehingga anak dapat memiliki intelektual, emosional, spritual, jasmani dan sosial yang bagus.